BOGOR INFO FLAJKNEWS.COM – Pemerintah Desa Cicadas Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor Jawa Barat, merealisasikan Program Bantuan Keuangan infrastruktur daerah atau yang dikenal dengan sebutan Samisade, tahun anggaran 2024 dengan membangun Asbak Hotmix ditengah Jalan Desa di Kp. Pabuaran RW 007.
Namun terjadi lagi dan lagi pekerjaan yang di biayai uang negara yang bersumber dari APBD Kabupaten Bogor ini, di duga mengurangi spek sehingga bermutu rendah, berlobang, bolong-bolong, ketebalannya yang tercantum dipapan anggaran setebal 0,5 cm akan tetapi ketika di ukur oleh team media variatif antara 2cm- 3 cm dan juga kurang bilasan dalam pengerjaan hotmik tersebut dan terindikasi adanya Mark-up anggaran.
Hal ini terbukti ketika awak media mendatangi lokasi pekerjaan jalan tersebut, terlihat beberapa bagian yang mengalami bolong-bolong, berlobang dan kurangnya ketebalan (Seperti asbak). ketika tim awak media mengkonfirmasi via whatsapp ke Kepala desa ( DH ), namun Telpon dan WhatsApp tak direspon sama sekali.
Adapun kepala desa Cicadas merespon WhatsApp pada siang hari, namun ia hanya menanyakan nama, dan dijawab oleh awak Media serta awak media pun meminta petunjuk dan arahannya, tetapi sang Kades tak lagi merespon percakapan WhatsApp tersebut sampai berita ini tayang.
Bukan itu saja tim pelaksana kegiatan (TPK) yang di konfirmasi tidak bisa menjelaskan kepada awak media ketika ditanya tentang gambar, berapa waktu hotmix diturunkan hingga ketebalan kurang dari 5cm dan ketika diajak untuk bertemu dan klasifikasi mengenai pekerjaan tersebut ketua TPK sedang tidak ada di tempat sedang penataran.
Sehingga timbul pertanyaan dari awak media, kenapa hal yang seperti ini selalu terjadi berulang-ulang, padahal dalam proses pembangunan, selalu di katakan ada pendampingan dan pengawasan dari kecamatan.
Apakah pendampingan dan pengawasan dari pihak kecamatan sekedar formalitas administratif saja? Atau emang bukan bidang keahliannya? Atau mereka pun tak di hargai oleh pihak desa? Sehingga terkesan tak begitu peduli atau tak ada niatan untuk mencegah timbulnya Korupsi atau Mark-up anggaran di tingkat desa.
Tingkah tidak kooperatif yang dilakukan oleh Kepala Desa Cicadas DH, sama saja tidak menghargai wartawan atau jurnalis yang sedang melakukan tugasnya.
Tidak mencerminkan sikap dan sifat sebagai seorang pemimpin atau publik figur. Lebih menonjolkan ke angkuhan dalam bersikap.
Sebagai seorang kepala desa DH adalah Seorang panutan bagi warga masyarakat Cicadas, yang seharusnya menjadi pelayan publik bukan bak seorang raja.
Kepada pihak terkait yakni Camat Gunung Putri, DPMD Kabupaten Bogor, APH, di mohon agar segera mungkin memanggil dan memberikan teguran serta arahan kepada yang bersangkutan, agar kedepannya terjalin komunikasi yang baik dengan media, karena sesungguhnya awal dari timbulnya masalah adalah tersumbat nya komunikasi.
Dan kepada pihak terkait, silahkan gunakan hak jawab dan klarifikasinya kepada kami.
( yadi )
Komentar