INFOFLAJKNEWS.COM – BOGOR, Sampai saat ini masalah sampah masih menjadi persoalan yang mendapati kegagalan, hal ini di sampaikan oleh Nurdin ( Jaro Peloy ) di Nanggung, ( 24/04/2024 ).
“Sampah inikan menjadi permasalahan kita, semua kita setiap hari pasti menghasilkan sampah, tapi konkret nya penanganan sampah ini masih lemah, kalau saya sih melihat evaluasinya lebih kepada bagaimana regulasinya.
Peraturan Daerah tentang pengelolaan sampah’ ini harus direvisi harus menjadi lebih inklusi selama ini saya melihat PERDA nya lebih kepada bahwa perdanya sampah ini dikelola oleh pemerintahan daerah sendiri tidak melibatkan pihak pihak terkait di wilayah, ada pihak ketiga ada BUMDES ada pemerintah desa tinggal nanti skema pembiayaannya bisa dibagi.
Ini yang harus jadi fokus kita kedepan karena populasi penduduk semakin bertambah masalah semakin menjadi masalah utama maka ini harus menjadi fokus utama untuk adanya perubahan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah’ yang lebih inklusi dan membuka ruang baik itu dengan masyarakat atau pihak ketiga supaya harapannya pengelolaan sampah’ ini lebih baik lagi kedepannya jelas Nurodin.
Sementara itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor mengungkap minimnya jumlah armada untuk mengangkut sampah. Dari jumlah ideal 900 unit, DLH hanya memiliki 200 unit truk untuk mengangkut 2.700 ton sampah per hari ke tempat pembuangan akhir (TPA) Galuga.
“Kalau pertanyaannya harus berapa (armada), kita hitung saja tonase-(sampah)-nya, kubiknya, baru hitungan kita kemarin itu memerlukan 900 unit kendaraan, sementara yang ada sekarang sekitar 200-230 unit,” kata Pa Kabid.
Sampah dikabupaten Bogor merupakan hal yang sangat membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak bukan hanya pemerintah saja, tetapi semua elemen masyarakat.
Jika penanggulangan sampah tidak ditangani dengan baik akan berimbas pada menurunnya kualitas kehidupan, keindahan lingkungan, potensi terjadi banjir akan lebih besar karena tidak menutup kemungkinan sampah area tersebut akan menghalangi arus air sehingga terjadi bencana alam seperti banjir dan menurunnya kualitas kesehatan warga masyarakat.
Jika hal ini terus berlangsung dalam jangka panjang maka dapat mempengaruhi arus investor daerah, daya jual dan daya tarik daerah tersebut akan menurun drastis. Bahkan menurut ahli kesehatan, polusi sampah, mengakibatkan dampak buruk terhadap kesehatan.
Hal ini mengakibatkan berbagai macam penyakit bisa ditimbulkan di area polusi sampah tersebut seperti terindeksi saluran pencernaan , tifus, disentri, dll. Faktor pembawa penyakit tersebut adalah lalat dan berkembangnya nyamuk-nyamuk yang menginfeksi manusia ( Purnama)
Komentar